Ia juga menambakan, sebagai seorang dokter seharusnya ada solusi yang lebih baik dari pada menghilangkan nyawa seseorang.
"Apakah membunuh sebanyak2nya orang akan berhasil? Itu bukan kapasitas dokter, selebgram sotoy mungkin," imbuhnya.
Erasmus bahkan membuka ruang untuk berdiskusi dengan sang Dokter.
"Mungkin saya salah, beliau mungkin tidak sotoy. Persoalan terjebak narasi dan gemerlap kamera mungkin, kebetulan acara BNN pulak," kata Erasmus.
"Kalau mau diskusi terbuka boleh juga, siapa tau kita salah paham, atau paham yang salah," tutupnya.***