Seminar Pantun Riau Temasek, Pererat Silaturahmi Antara Indonesia dan Singapura

- 22 Maret 2021, 09:15 WIB
Seminar Pantun Riau Temasek yang berlangsung pada Minggu 21 Maret 2021 yang disiarkan secara langsung dichanel YouTube, diharapkan semakin mempererat hubungan antara dua negara yakni Provinsi Riau (Indonesia) dengan Temasek (Singapura).
Seminar Pantun Riau Temasek yang berlangsung pada Minggu 21 Maret 2021 yang disiarkan secara langsung dichanel YouTube, diharapkan semakin mempererat hubungan antara dua negara yakni Provinsi Riau (Indonesia) dengan Temasek (Singapura). /

ZONAPEKANBARU.COM - Seminar Pantun Riau Temasek yang berlangsung pada Minggu 21 Maret 2021 yang disiarkan secara langsung dichanel YouTube, diharapkan semakin mempererat hubungan antara dua negara yakni Provinsi Riau (Indonesia) dengan Temasek (Singapura).

Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Kesenian Riau (DKR) Taufik Hidayat yang biasa disapa Atan Lasak.

"Perhelatan seminar ini rangkaian dari Pesta Pantun yang akan dilaksanakan akhir tahun 2021 mendatang di Singapura. Kegiatan yang ditaja DKR, Superbrocast, dan Budhi ini bertujuan untuk mempererat huhungan silaturahmi Indonesia dengan Singapura yang merupakan bangsa serumpun," katanya, Minggu 21 Maret 2021 di Pekanbaru.

Ditambahkan Atan Lasak, Seminar Pantun Riau Temasek ini juga bagian dari spirit pantun sebagai warisan dunia yang ditetapkan UNESCO pada tahun 2020.

Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi dan Pariwisata, Pekanbaru Jalin Kerjasama dengan Pemko Pariaman Sumatera Barat

Sementara itu, Prof Dr Yaacob Ibrahim dari Singapura dalam sambutannya mengatakan, dia sangat mengapresiasi perhelatan ini.

"Kita mengenal pantun sejak kecil, sekarang pantun bukan saja milik orang Melayu tapi sudah milik dunia," kata mantan Menteri Ehwal Masyarakat Melayu Singapura itu.

Pantun, kata narasumber dari Riau Taufik Ikram Jamil, merupakan sastra lisan yang berada di dua kutub, yakni berada pada lisan dan aksara. Dan pantun sudah ada sejak 1.500 tahun lalu.

"Pada awalnya hubungan pantun bukan pada lingkungan akan tetapi dengan alam gaib," ucap Taufik Ikram.

Dia membeberkan, bahwa kreativitas Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Backri (SCB) berasal atau dilecut dari pantun. Kredo puisi SCB bukan pada bentuk tapi pada bunyi.

Halaman:

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkait

Terkini

x