Wakil Gubernur Riau Merasa Bangga Saat Panen Padi Lahan Kering, Begini Komentarnya

- 19 Januari 2022, 21:42 WIB
Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen. TNI (Purn) Edy Afrizal Natar Nasution saat panen padi produksi padi lahan kering.*/Mediacenterriau
Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen. TNI (Purn) Edy Afrizal Natar Nasution saat panen padi produksi padi lahan kering.*/Mediacenterriau /

ZONAPEKANBARU.COM - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen. TNI (Purn) Edy Afrizal Natar Nasution mengikuti panen produksi padi lahan kering atau padi gogo di lahan UPT Perlindungan Tanaman Pangan, dan Hortikultura Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau, Rabu 19 Januari 2022.

Kegiatan ini merupakan program demplot Budidaya Tanaman Sehat (BTS), Padi Lahan Kering (Padi Gogo), paket teknologi pengelolaan hama, dan penyakit tanaman secara terpadu fokus pengujian pemanfaatan Agens Pengendali Hayati (APH), tahun 2021.

Dalam arahannya, Wagubri Brigjen. TNI (Purn) Edy Afrizal Natar Nasution merasa bangga dengan UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas PTPH Provinsi Riau yang telah memanfaatkan lahan kosong ditanami tanaman produktif.

"Pertama saya ingin mengucapkan rasa bangga saya melihat apa yang sudah dilakukan. Dari awal sudah Saya katakan, sebenarnya kalau kita bicara pertanian, tidak ada matinya," ucap Edy Nasution.

Baca Juga: Realisasi Program Sejuta Rumah Tahun 2021 Mencapai 1,11 Juta Unit

Saat ini, kata Edy Nasution, sektor pertanian dan perkebunan terbukti tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Kita lihat, Covid-19 sudah sekitar dua tahun lebih, yang hampir tidak terpengaruh itu pertanian dan perkebunan. Cuma sering kali kita tidak bisa menangkap peluang itu dengan baik," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Syahfalefi yang ikut mendampingi Wagubri mengatakan, kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh dan dorongan bagi dinas, terutama Unit Pelaksana Teknis (UPT) lain agar dapat melakukan kegiatan terbaru dan inovasi. Salah satunya dengan metode pengendalian hama terpadu.

"Selama ini kita mengenal pengendalian hama dan penyakit itu menggunakan racun (pestisida). Sekarang dicoba dengan sistem pengendalian hama terpadu. Inilah sebenarnya konsep yang kita usung kedepannya," ungkap Syahfalefi.

Baca Juga: Setelah Ritel Modern, Minyak Goreng Subsidi Didistribusikan ke Pasar Tradisional di Riau

Halaman:

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah