Taukah Anda, Ini Dia Efek Samping Berbahaya Menggunakan Vape Atau Rokok Elektrik

- 29 Mei 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi menggunakan vape atau rokok elektrik. *
Ilustrasi menggunakan vape atau rokok elektrik. * /Freepik

ZONAPEKANBARU.COM - Rokok elektrik atau yang dikenal dengan vape merupakan alat yang banyak digunakan oleh anak muda atau remaja dengan dalih pengganti rokok tembakau.

Alat ini berisi cairan atau e-juice yang mengandung bahan-bahan kimia yang kemudian akan menguap dan dihirup lalu dihembuskan seperti asap rokok.

Vaping tidak terbukti 100% aman, berdasarkan yang dilansir dari laman MedicineNet, di Amerika Serikat beberapa orang telah meninggal dan ratusan diantaranya memiliki kerusakan paru-paru yang disebabkan karena vaping.

Cairan, atau "e-juice" dapat mengandung ganja atau jenis obat-obatan lain. Tetapi nikotin, yang dikenal adiktif, adalah bahan aktif yang paling umum ditemukan pada cairan vape.

Cairan vape memiliki bahan kimia lain yang mungkin berbahaya. Dua di antaranya adalah diacetyl dan formaldehida yang keduanya terkait dengan penyakit paru-paru dan kanker.

Beberapa cairan vape diberi perasa. Cairan yang tanpa perasa pun sebenarnya sudah dapat menyebabkan kerusakan DNA atau membunuh sel-sel pada pembuluh darah.

Salah satu penelitian menemukan bahwa cairan dengan perasa seperti kayu manis dan mentol ternyata berbahaya.

Selain bahan kimia, para peneliti telah menemukan kadar logam dalam uap vape yang mungkin tidak aman. Selain itu juga termasuk timbal, kromium, dan nikel, serta arsenik elemen seperti logam.

Studi menunjukkan bahwa sebagian besar logam ini dilepaskan oleh kumparan di dalam perangkat yang memanaskan cairan.

Menghirupnya akan menyebabkan penyakit paru-paru, hati, sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan otak, serta beberapa kanker.

Beberapa gangguan kesehatan lain yang dipengaruhi oleh rokok elektrik atau vape adalah meningkatkan resiko serangan jantung.

Karena kandungan nikotin dalam cairan vape dapat mengalir cepat dari paru-paru ke aliran darah sehingga menyebabkan tubuh melepaskan adrenalin, hormon yang meningkatkan denyut nadi, tekanan darah, dan laju pernapasan.

Selain itu, nikotin juga dapat menyebabkan kecanduan.

Berdasarkan sebuah studi, vaping dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung karena adanya penumpukan plak di arteri yang meningkat.

Hal ini akan menyebabkan darah lebih susah mengalir pada organ vital di tubuh sehingga dapat terjadi serangan jantung atau stroke.

Pada orang yang memiliki riwayat penyakit asma, melakukan vaping akan membuatnya semakin memburuk. Menurut ilmuwan, bahan kimia yang terkandung dalam cairan vape dapat menyebabkan masalah paru-paru serius.

Selain itu efek samping dari bahan kimia cairan rokok elektrik dapat mengganggu pertumbuhan otak sehingga mempengaruhi kemampuan belajar dan berfikir jangka panjang.

Efek samping lainnya adalah depresi dan skizofrenia bahkan dapat melemahkan sistem imun tubuh.***

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkini