Cara Mudah Mencegah Diare Menurut Pakar Parasitologi Saat Musim Hujan dan Banjir Melanda

- 3 Juni 2021, 22:04 WIB
Ilustrasi penderita diare. *
Ilustrasi penderita diare. * /Pixabay/derneuemann

Kista tahan dalam segala kondisi, baik hujan, kering, maupun tanpa makanan sekalipun. Ia akan tetap stabil berada di luar tubuh manusia.

"Ketika kista termakan oleh manusia, melalui makanan, minuman ataupun tangan yang kotor, ia menjadi aktif kembali dalam tubuh manusia dan menyebabkan diare,” sebut Bagus.

Masyarakat yang terdampak banjir, biasanya kekurangan air bersih. Lingkungan sekitarnya kotor. Sehingga memungkinkan sekali penularan patogen penyebab diare tersebut.

Baca Juga: Asam Urat Kambuh? 4 Bahan Alami Ini Mampu Meredakan Rasa Nyeri

“Menular tidaknya diare tergantung pada penyebabnya. Apabila penyebabnya adalah infeksi bakteri, virus atau protozoa, maka sangat memungkinkan menular. Apalagi pada kondisi banjir saat ini fasilitas MCK sangat terbatas, inilah yang meningkatkan resiko penularan atau penyebaran diare,” katanya.

Diare yang disebabkan oleh amuba, berbeda dari diare pada umumnya. Diare ini sifatnya BAB terus-menerus, namun hanya sedikit serta disertai lendir dan darah.

Untuk memastikan apakah seseorang terjangkit diare, perlu diperhatikan frekuensi BAB, apakah lebih dari 3 kali atau belum. Kemudian bentuk BAB, apakah lembek, cair, atau padat.

"Volume dan warnanya seperti apa? Serta apakah ada lendir dan darah? Minimal hal tersebut akan memberi petunjuk apakah diare yang terjadi disebabkan oleh bakteri, virus, atau protozoa," lanjut Bagus.

Infeksi diare ringan biasanya tidak menyebabkan demam. Namun, bisa saja terdapat gejala-gejala lain, seperti demam, nyeri perut, hingga muntah.

Saat mengalami diare, Bagus menyarankan, yang harus diperhatikan adalah menjaga kondisi cairan tubuh tetap baik agar tidak dehidrasi. Karena cairan yang keluar pada saat diare harus diimbangi dengan cairan yang masuk.

Halaman:

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah