Isu Xinjiang Uighur Memanas, China Blacklist Sejumlah Anggota Parlemen Inggris

27 Maret 2021, 12:53 WIB
Ilustrasi Bendera China.* /

ZONAPEKANBARU.COM - Tiongkok menjatuhkan sanksi kepada sembilan warga negara Inggris atas tuduhan menyebarkan disinformasi tentang Negara Tirai Bambu itu.

Lima dari sembilan orang tersebut merupakan anggota parlemen Inggris.

Sanksi itu menjadi pembalasan atas sanksi oleh pemerintah Inggris pada hari Senin 22 Maret 2021 atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok minoritas Muslim Uighur.

Baca Juga: Drama Dihentikan, Jang Dong Yoon Merasa Bodoh dan Menyesal Sudah Setuju Bintangi Joseon Exorcist

Menteri luar negeri Inggris mengatakan jika Tiongkok ingin "membantah secara kredibel" klaim pelanggaran tersebut maka mereka harus memberikan akses kepada PBB untuk memasuki Xinjiang.

Orang-orang yang menjadi sasaran oleh Tiongkok termasuk mantan pemimpin Partai Konservatif Inggris, Sir Iain Duncan Smith, seorang pengacara dan seorang akademisi.

Meski begitu, ia menerima sanksi itu sebagai "tanda kehormatan".

Langkah China terhadap Inggris menyusul sejumlah sanksi serupa yang dijatuhkan kepada Uni Eropa.

Blok regional tersebut merupakan bagian dari sebuah tindakan terkoordinasi yang disampaikan pada Senin 22 Maret 2021 bersama dengan Inggris, Amerika Serikat dan Kanada.

Baca Juga: RAMALAN BINTANG MALAM INI, Sabtu 27 Maret 2021: Pisces Kontrol Masalah Keuanganmu

Tiongkok menahan warga Uighur di kamp-kamp di wilayah barat laut Xinjiang, dimana tuduhan penyiksaan, kerja paksa dan pelecehan seksual telah muncul.

Tiongkok membantah tuduhan penyiksaan dan mengklaim kamp-kamp itu adalah fasilitas "pendidikan ulang" yang digunakan untuk memerangi terorisme.

Langkah ini dilakukan Tiongkok usai Uni Eropa menjatuhkan sanksi terkait tuduhan penyiksaan yang dilakukan Negeri Tirai Bambu itu kepada warga Uighur di kamp-kamp di wilayah barat laut Xinjiang.

Namun, dengan tegas Tiongkok telah membantah tuduhan tersebut.

Mereka yang mendapatkan sanksi dilarang memasuki Tiongkok, Hong Kong, dan Makau. Properti mereka di Tiongkok juga akan dibekukan dan warga serta institusi-institusi Tiongkok akan dilarang melakukan bisnis dengan mereka.

"Ini merupakan tugas kami, untuk menyerukan pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah China di Hong Kong dan genosida mereka terhadap orang-orang Uighur," ujar Sir lain menanggapi permasalahan ini dikutip dari BBC, Sabtu 27 Maret 2021.

Baca Juga: 5 Tanda Bahwa Dirimu Telah Bertemu Cinta Sejati

"Kita yang hidup bebas di bawah supremasi hukum harus berbicara untuk mereka yang tidak memiliki suara. Jika hal itu membuat Tiongkok melampiaskan kemarahannya kepada saya, maka saya akan mengenakannya sebagai tanda kehormatan."

Adapun sembilan warga Inggris yang mendapatkan sanksi dari Tiongkok adalah sebagai berikut:

1. Anggota parlemen dari Partai Konservatif Sir Iain, Nusrat Ghani dan Tim Loughton, serta dua anggota parlemen lainnya yang bergelar, Baroness Kennedy dan Lord Alton. Mereka adalah anggota Aliansi Antar Parlemen tentang Tiongkok.

2. Anggota parlemen dari Partai Konservatif Tom Tugendhat dan Neil O'Brien, yang memimpin Grup Riset Tiongkok.

3. Pengacara Sir Geoffrey Nice QC, ketua Tribunal Uighur, yang menyelidiki dugaan kekejaman terhadap kelompok minoritas itu.

4. Akademisi Universitas Newcastle Jo Smith Finley yang sedang meneliti soal orang Uighur.***

Editor: Gadis Bunga Cynintia

Terkini

Terpopuler