PIKIRAN RAKYAT PEKANBARU - Sekitar 170 orang "dieksekusi" dalam serangan di tiga desa di Burkina Faso utara seminggu yang lalu, kata jaksa wilayah, ketika kekerasan berkobar di negara tersebut.
Aly Benjamin Coulibaly mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa dia telah menerima laporan tentang serangan di desa Komsilga, Nodin dan Soroe di provinsi Yatenga pada tanggal 25 Februari, dengan korban sementara "sekitar 170 orang dieksekusi".
Serangan itu menyebabkan orang lain terluka dan menyebabkan kerusakan material, kata jaksa kota Ouahigouya di utara, tanpa menyalahkan kelompok mana pun.
Baca Juga: Jill Biden: Donald Trump Adalah Sosok 'Berbahaya' bagi Kaum Perempuan
Dia mengatakan kantornya memerintahkan penyelidikan dan meminta informasi kepada masyarakat.
Kekerasan yang sedang berlangsung
Orang-orang yang selamat dari serangan tersebut mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa puluhan perempuan dan anak kecil termasuk di antara para korban.
Sumber keamanan lokal yang dikutip AFP mengatakan serangan itu terpisah dari insiden mematikan yang terjadi pada hari yang sama di sebuah masjid di komunitas pedesaan Natiaboani di Burkina Faso timur dan sebuah gereja di desa Essakane di utara.
Pihak berwenang belum mengumumkan jumlah resmi korban tewas dalam serangan tersebut, namun seorang pejabat senior gereja mengatakan pada saat itu bahwa sedikitnya 15 warga sipil tewas dalam serangan Natiaboani.
Sekitar setengah wilayah Burkina Faso berada di luar kendali pemerintah, karena kelompok bersenjata telah merusak negara itu selama bertahun-tahun.
Kekerasan tersebut telah menewaskan hampir 20.000 orang dan membuat lebih dari dua juta orang mengungsi di salah satu negara termiskin di dunia di wilayah yang dilanda ketidakstabilan.