Kim Jong Un Murka, Pejabat Kesayangannya Meninggal usai Disuntik Obat China

23 Mei 2021, 10:35 WIB
Kim Jong Un.* /

ZONAPEKANBARU.COM - Kim Jong-un , pemimpin Korea Utara (Korut), dilaporkan marah besar setelah seorang pejabat tinggi kesayangannya meninggal usai disuntik obat buatan China.

Pemimpin muda itu akhirnya melarang penggunaan obat China di beberapa rumah sakit besar di Pyongyang.

itus berita Daily NK yang berbasis di Korea Selatan melaporkan seorang pejabat tingkat tinggi yang merupakan bagian dari birokrasi ekonomi negara itu meninggal awal bulan ini setelah menerima dosis cocarboxylase.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK PALING BERUNTUNG Selasa 25 Mei 2021: Aries, Gemini, Leo, Virgo, Scorpio, Capricorn, Pisces

Obat ini biasa dipakai untuk mengobati rasa lelah dan diproduksi oleh Tiongkok.

Pejabat tersebut dikabarkan adalah birokrat terpercaya yang telah bekerja di sektor ekonomi negara sejak negara tersebut diperintah oleh ayah Kim, Kim Jong Il.

Dia dirawat karena penyakit yang berhubungan dengan jantung dan tekanan darah tinggi di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Pyongyang.

Meski demikian, Daily NK melaporkan masih belum jelas apakah kematian pria itu akibat suntikan cocarboxylase.

Namun outlet berita tersebut menyatakan jika Kim menjadi marah setelah mengetahui pejabat itu mungkin meninggal akibat pengobatan Tiongkok.

Ia menyatakan kesedihan atas kehilangan "pejabat berbakat" tersebut.

Selanjutnya pemimpin Korut tersebut memerintahkan agar produk medis China "dikeluarkan" dari semua rumah sakit besar di Pyongyang.

Tak hanya itu, laporan tersebut juga menyatakan jika larangan itu mencakup perintah agar semua vaksin COVID-19 buatan Tiongkok harus dihapus dari analisis yang sedang berlangsung.

Dia juga memerintahkan agar semua sampel vaksin COVID-19 buatan China dihapus dari analisis yang sedang berlangsung dan kegiatan penelitian yang berfokus pada produksi vaksin COVID-19 negara itu sendiri.

Namun, masih belum jelas mengapa pria itu meninggal, meskipun fakta bahwa dia meninggal setelah mendapatkan suntikan cocarboxylase.

Namun pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki melalui perusahaan perdagangan mana dosis cocarboxylase diimpor.

Selama penyelidikan, pihak berwenang juga menemukan bahwa rumah sakit besar Pyongyang tidak menyimpan berbagai jenis obat dengan benar.

Staf medis telah menyimpan obat tanpa mendinginkannya, dan ada kasus di mana obat-obatan disimpan di lemari es atau freezer yang tidak disuplai oleh listrik.

Investigasi telah menemukan tanda-tanda bahwa Korea Utara akan mengalami kesulitan dalam mengangkut dan menyimpan vaksin ketika menerimanya dari luar negeri.

“Tidak memiliki fasilitas penyimpanan di fasilitas medis akan menjadi masalah ketika negara tersebut menerima vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” kata sumber di Korea Utara. "Saya sadar bahwa WHO juga tahu tentang masalah ini."***

Editor: Gadis Bunga Cynintia

Tags

Terkini

Terpopuler