Isu Xinjiang Uighur Memanas, China Blacklist Sejumlah Anggota Parlemen Inggris

- 27 Maret 2021, 12:53 WIB
Ilustrasi Bendera China.*
Ilustrasi Bendera China.* /

Tiongkok menahan warga Uighur di kamp-kamp di wilayah barat laut Xinjiang, dimana tuduhan penyiksaan, kerja paksa dan pelecehan seksual telah muncul.

Tiongkok membantah tuduhan penyiksaan dan mengklaim kamp-kamp itu adalah fasilitas "pendidikan ulang" yang digunakan untuk memerangi terorisme.

Langkah ini dilakukan Tiongkok usai Uni Eropa menjatuhkan sanksi terkait tuduhan penyiksaan yang dilakukan Negeri Tirai Bambu itu kepada warga Uighur di kamp-kamp di wilayah barat laut Xinjiang.

Namun, dengan tegas Tiongkok telah membantah tuduhan tersebut.

Mereka yang mendapatkan sanksi dilarang memasuki Tiongkok, Hong Kong, dan Makau. Properti mereka di Tiongkok juga akan dibekukan dan warga serta institusi-institusi Tiongkok akan dilarang melakukan bisnis dengan mereka.

"Ini merupakan tugas kami, untuk menyerukan pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah China di Hong Kong dan genosida mereka terhadap orang-orang Uighur," ujar Sir lain menanggapi permasalahan ini dikutip dari BBC, Sabtu 27 Maret 2021.

Baca Juga: 5 Tanda Bahwa Dirimu Telah Bertemu Cinta Sejati

"Kita yang hidup bebas di bawah supremasi hukum harus berbicara untuk mereka yang tidak memiliki suara. Jika hal itu membuat Tiongkok melampiaskan kemarahannya kepada saya, maka saya akan mengenakannya sebagai tanda kehormatan."

Adapun sembilan warga Inggris yang mendapatkan sanksi dari Tiongkok adalah sebagai berikut:

1. Anggota parlemen dari Partai Konservatif Sir Iain, Nusrat Ghani dan Tim Loughton, serta dua anggota parlemen lainnya yang bergelar, Baroness Kennedy dan Lord Alton. Mereka adalah anggota Aliansi Antar Parlemen tentang Tiongkok.

Halaman:

Editor: Gadis Bunga Cynintia


Terkait

Terkini