Dulu Hina Nabi Muhammad, Presiden Prancis Macron Ditampar Warga Saat Dekati Kerumunan

- 9 Juni 2021, 18:52 WIB
Tangkapan layar video saat Presiden Perancis, Emmanuel Macron, ditampar oleh seorang pria tidak dikenal ketika berkunjung ke Prancis selatan pada Selasa, 8 Juni 2021.*
Tangkapan layar video saat Presiden Perancis, Emmanuel Macron, ditampar oleh seorang pria tidak dikenal ketika berkunjung ke Prancis selatan pada Selasa, 8 Juni 2021.* /Twitter/@conflitsfrance/

ZONAPEKANBARU.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron mendadak viral usai tersebar video wajahnya ditampar di depan banyak orang.

Mengutip BBC, video yang tersebar di media sosial itu menampilkan Macron tengah berjalan ke arah warga yang berkerumun.

Saat Marcon menyapa warga yang hadir tiba-tiba seorang pria berkaus hijau menampar wajah Macron.

Baca Juga: Chef Arnold Rela Bayar Rp3 Juta Demi BTS Meal?

Dua orang pria telah ditangkap atas insiden tersebut. Kepolisian Prancis menangkap dua orang setelah kejadian Presiden Emmanuel Macron ditampar.

Polisi langsung menangkap pria yang menampar wajah Presiden Prancis Emmanuel Macron di tengah kerumunan warga di wilayah Drome.

Dalam video yang beredar di media sosial, seorang pria berbaju hijau mengenakan kacamata dan masker berteriak "Ganyang Macronia," sebelum menampar Macron.

"Kita tidak boleh membiarkan orang-orang ultra-kekerasan mengambil alih debat publik, mereka tidak pantas mendapatkannya," kata Presiden Macron pada surat kabar Prancis Le Dauphine.

Pria itu saat menampar sang presiden dilaporkan meneriakkan 'Turunkan Macron-isme' dan 'Montjoie, Saint-Denis' atau seruan perang Kerajaan Prancis.

Setelah insiden itu terjadi, Presiden Macron langsung kembali berinteraksi dengan orang-orang banyak.

"Saya melanjutkan dan saya akan melanjutkan. Tidak ada yang akan menghentikanku," bebernya.

Hingga kini belum diketahui identitas dan motif sang pelaku.

Sementara itu, sang pelaku kini tengah diperiksa oleh gendarmerie, kelompok militer di Prancis.

Pada November 2020 Macron sempat membuat geger karena telah mendukung penistaan pada Nabi Muhammad SAW.

Kontroversi berawal dari tindakan seorang guru Samuel Paty yang menggunakan kartun terbitan Charlie Hebdo tahun 2015 yang merupakan penghinaan pada Nabi Muhammad.

Tindakan ini menuai protes dari komunitas dan Paty terbunuh dengan kepala dipenggal.

Presiden Emmanuel Macron menilai kartun atau karikatur Nabi Muhammad di Charlie Hebdo sebagai kebebasan berpendapat.

Dia juga mengatakan Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis dengan posisi muslim makin sulit.***

Editor: Gadis Bunga Cynintia


Tags

Terkait

Terkini