Baru Tersedia 500 Ton, Ketersediaan Bahan Baku Ubi di Riau Belum Mencukupi

21 Maret 2021, 17:27 WIB
Ilustrasi bahan baku ubi. */Feraugustodesign/Pixabay /

ZONAPEKANBARU.COM - Ketersediaan bahan baku ubi di Provinsi Riau masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di sejumlah pabrik.

Dari 4200 ton ubi yang diperuntukan untuk berbagai keperluan pabrik, sementara bahan baku yang tersedia di Riau baru mencapai 500 ton.

"Inilah yang sedang kita upayakan, bagaimana kesenjangan dari ketersediaan dan kebutuhan ini bisa tecapai," kata Kabag Sumber Daya Alam Biro Ekonomi Setdaprov Riau, OK Doni, Sabtu lalu.

Dijelaskannya, saat ini ada empat pabrik besar di Riau yang yang meminta pasokan ubi dalam jumlah banyak. Yakni Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP), Indofood dan PT Asrindo.

Baca Juga: Selain untuk Bukan Lahan Warga, 12 Ekskavator Pemprov Riau Bisa Digunakan Membuat Embung

Total kebutuhan komulatif 4200 ton tersebut, diperuntukan berbagai keperluan. Yaitu, Indofood dan PT Asrindo untuk pembuatan tepung tapioka. Sedangkan RAPP dan IKPP untuk pelentur atau pelicin dan penutup pada pada bahan kertas yang mereka produksi.

Namun, masih ada masalah lain, ketersediaan bahan baku ubi di Riau ternyata belum seperti diinginkan pihak industri tersebut, terutama RAPP dan IKPP. Di mana, ubi yang dibutuhkan adalah berwarna putih.

Baca Juga: Jelang Putusan MK, Pemprov Riau Minta Masyarakat di Indragiri Hulu Tetap Menjaga Kondusifitas

"Memang masalahnya, kualitas ubi kita punya, agak rendah dibanding tempat lain. Karena yang dibutuhkan, ubi putih. Sementara hasil ubi di Riau masih kuning. Mereka butuh warna putih, untuk pelentur atau pelicin dan penutup kertas," ungkap Doni.

Ada pun untuk pemenuhan pasokan bahan baku, pihak pabrik mendatangkan ubi dari luar provinsi, diantaranya dari Lampung. Selain itu, sebagian pasokan lagi justru didatangkan dari negara Thailand.

Baca Juga: Tambahan Penghasilan Pegawai ASN Pemprov Riau Cair Pekan Depan

Lebih lanjut, Doni mengaku soal upaya pemenuhan kebutuhan ubi, Biro Ekonomi akan bekerja sama dengan instansi terkait di Provinsi Riau. Yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan termasuk di kabupaten kota dengan menggandeng pihak petani.

"Kita perlu mendata lagi, berapa sebenarnya hasil dan kebutuhan yang dihasilkan dari ubi. Daerah penghasilan ubi terbanyak di Bengkalis dan Kampar," ujar Doni lagi.***

Editor: Didi Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler