Network
ZONAPEKANBARU.COM - Anggota Komisi V DPR RI, Syahrul Aidi Maazat menyampaikan kegiatan ini merupakan rapat lanjutan beberapa waktu lalu untuk mendiskusikan pembangunan di Provinsi Riau ke depan.
Disampaikannya bahwa posisi Provinsi Riau sangat strategis dekat dengan Selat Malaka dan termasuk wilayah ketujuh terluas di Indonesia. Oleh karena itu, gagasan yang disampaikan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar terkait insfratruktur jalan di Provinsi Riau akan disambut.
"Kita akan bantu untuk mewujudkan Riau dengan visi misinya sehingga kami dari Komisi V akan berusaha mencari celah pembangunan, baik melalui APBN, dibangun langsung oleh kementerian, atau langsung ke daerah," ucapnya.
Baca Juga: Gubernur Riau Serahkan Secara Fisik Balai Latihan Kerja di Pekanbaru ke Menaker RI Awal Maret 2021
Terhadap kebutuhan pembangunan infrastruktur jalan atau jembatan, bisa dilakukan dengan mekanisme hibah jalan. Namun, pihaknya mengingatkan hibah jalan ini tidak dibuka untuk seluruh daerah.
"Mudah-mudahan kalau kita seriuskan terkait hibah jalan ini menjadi peluang yang besar terhadap kekosongan anggaran yang telah berkurang akibat pandemi Covid-19 agar dana hibah ini diisi dengan melibatkan provinsi juga daerah yang membutuhkan pembangunan infrastruktur jalan," jelasnya.
Selain mekanisme pembangunan infrastruktur melalui kelembagaan atau balai di daerah melalui hibah jalan, juga melalui DKA. Dimana DKA ini akan menjadi perhatian bahwa arah kebijakan infrastruktur itu diantaranya industri dan pariwisata.
Baca Juga: Satukan Persepsi Pengembangan Pariwisata, Dispar Provinsi Riau Gelar Forum Perangkat Daerah
"Sehingga fokus Pemerintah itu pada jalan yang menghubungkan pada industri dan pariwisata," lanjutnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan terhadap pembangunan infrastruktur jalan yang ujungnya memiliki destinasi wisata mesti dimunculkan sehingga dapat menjadikan alasan kuat untuk pembangunan infrastruktur jalan oleh pemerintah pusat.
