Menyusuri Rute Bersejarah, Dispar Riau Bersama Komunitas Bangkitkan Wisata Pekanbaru Tempo Dulu

- 22 Maret 2021, 19:29 WIB
Tur Wisata Sejarah di Tugu Pahlawan Kerja, Jalan Kaharuddin Nasution, Kota Pekanbaru, pada hari Sabtu lalu. */Mediacenterriau
Tur Wisata Sejarah di Tugu Pahlawan Kerja, Jalan Kaharuddin Nasution, Kota Pekanbaru, pada hari Sabtu lalu. */Mediacenterriau /

ZONAPEKANBARU.COM - Menyusuri rute bersejarah yang melatari keberadaan sebuah kota bernama Pekanbaru, Dinas Pariwisata Provinsi Riau menggelar Tur Wisata Sejarah, Sabtu lalu.

Tur dengan penerapan protokol kesehatan itu diikuti sejumlah komunitas semisal dari Pekanbaru Heritage Walk (PHW), Jejak Sejarah Pariwisata (JSP) dan Pekanbaru Tempo Dulu (PTD).

Mengawali tur, para peserta berkumpul di halaman Kantor Dinas Pariwisata di kawasan Purna MTQ. Selanjutnya rombongan bergerak menuju Tugu Pahlawan Kerja di Jalan Kaharuddin Nasution, kawasan Simpang Tiga Pekanbaru. Areal yang menjadi saksi atas peristiwa romusha ini menjadi menu pembuka tur.

Aroma sejarah sedemikian meruak. Kisah getir para pekerja paksa yang sebagian besar meregang nyawa masih tergambar jelas di relief monumen. Sebuah loko juga masih berdiri di antara deretan batu nisan.

Di tempat ini imaji seolah digamit untuk kembali ke suatu masa kala tentara Jepang sangat berambisi menyatukan Pekanbaru dan Sumatera Barat dalam satu sistem transportasi berbasis rel.

Baca Juga: Cocok Banget Buat Touring, 5 Rekomendasi Tempat Wisata Di Sumatera Barat Terbaru

Ribuan pekerja dipaksa membangun jalur di Tahun 1942 atau di masa invasi Dai Nippon. Proyek ambisius yang berlangsung hanya sekitar setahun itu menghadirkan salah satu cerita paling kelam dampak penjajahan.

Rel yang dibangun sepanjang 220 Kilometer dari arah Pekanbaru menuju Bukit Rimbang dan Bukit Baling di Kuantan Singingi berakhir di Muaro Sijunjung Sumatera Barat itu benar-benar horor.

Selain karena kelaparan, malaria, para pekerja tewas menyusul serangan binatang buas. Proyek ditujukan guna mendukung pemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya tersebut sekaligus merawat ingatan akan ragam peristiwa sejarah yang menyungkup Pekanbaru di masa lalu.

Lokasi ‘jalan-jalan’ setelahnya adalah kawasan Bandara Sultan Syarif Kasim II. Peserta disuguhi historia bandara di masa era kolonial, sampai cerita sejarah penerbangan perdana di Tahun 1930.

Halaman:

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x