6 Fakta Mengerikan Hari Valentine, Ini Sejarahnya yang Perlu Kamu Tahu

14 Februari 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi dari sejarah Valentine versi St.Valentine dan Claudius II.* /rri.co.id

ZONAPEKANBARU.COM - Euphoria hari kasih sayang bahkan telah terasa sebelum harinya tiba.

Semua meja supermarket didominasi dengan hiasan bunga, balon, maupun pernak-pernik berwarna hati.

Bahkan, di berbagai tempat ada diskon makan malam romantis dimana-mana, bahkan harga cokelat yang jadi jauh lebih murah dari biasanya.

Menurut pandanganmu, bagaimana, sih, cara yang pantas memaknai hari kasih sayang itu sendiri?

Masih ada sebagian besar anak muda yang menganggap hari kasih sayang adalah hari yang tepat untuk mengungkapkan perasaan, untuk memilih pasangan, untuk melakukan ritual romantis bareng pasangan dan lain sebagainya.

Namun nyatanya, apa yang terjadi saat ini justru berbanding terbalik dengan apa yang terjadi dahulu kala.

Di sini, kamu akan diajak mengetahui beberapa fakta mengerikan seputar Hari Valentine. Sudah siap? Simak sampai habis, ya!

1. Dirayakan dengan penyiksaan terhadap perempuan

Tidak ada yang benar-benar tahu asal usul Valentine sebagai hari besar.

Namun, satu hal yang sejarawan ketahui adalah bahwa asal-usul Valentine sangatlah brutal dan berdarah, sangat berbeda dengan perayaan Valentine saat ini yang identik dengan cinta dan cokelat.

Satu teori menyatakan bahwa Hari Valentine bermula dari Pesta Romawi Lupercalia yang berlangsung dari 13 hingga 15 Februari.

Selama perayaan tersebut, para perempuan akan dicambuk dengan keyakinan bahwa itu akan membantu mereka menjadi subur.

Sangat kejam dan sama sekali tidak mencerminkan kasih sayang.

2. Berawal dari tindakan pemberontakan

Mengutip List 25, salah satu teori paling populer tentang asal-usul Hari Valentine adalah bahwa Kaisar Claudius II tidak ingin laki-laki Romawi menikah selama masa perang.

Namun, Uskup Valentine menentang keinginannya dan melakukan pernikahan rahasia.

Akibat perbuatan ini, Valentine dipenjara dan dieksekusi.

Saat berada di dalam penjara, dia menulis surat kepada putri kepala penjara dan memberikan tanda tangan dengan salam yang berbunyi "from your Valentine".

3. Ditentang di beberapa negara

Salah satu fakta paling menyedihkan tentang Hari Valentine adalah bahwa itu tidak benar-benar dirayakan di mana pun di dunia.

Sebaliknya, di beberapa tempat, Hari Valentine justru ditentang.

Misalnya, hari perayaan ini dianggap bertentangan dengan hukum di Arab Saudi dan dilarang dirayakan di negara ini.

Untuk itu, Commission for the Promotion of Virtue and the Prevention of Vice membatasi penjualan mawar dan apa pun yang berwarna merah di hari tersebut, mengutip The Fact Site.

4. Sikap ironi Raja Henry VIII

Seperti dijelaskan pada laman Les Listes, pada tahun 1537, Raja Henry VIII menyatakan 14 Februari sebagai hari libur.

Dia menyatakannya sebagai hari libur dalam Royal Charter. Dan, dari situlah orang Inggris mendapatkan hari resmi untuk merayakan Valentine.

Namun, peresmian hari libur ini tidak datang dengan sukacita.

Pasalnya, Raja Henry VIII yang memiliki banyak istri ini membunuh para istrinya ketika mereka tidak memberinya seorang anak laki-laki.

5. Hari Valentine justru membuat banyak orang merasa kesepian

Hari Valentine yang dianggap sebagai hari kasih sayang ternyata justru memberikan rasa kesepian bagi banyak orang.

Salah satu fakta menyeramkan tentang Hari Valentine adalah banyak perempuan yang mengirimkan bunga untuk dirinya sendiri. Dalam banyak kasus, mereka merasa sedih karena masih lajang.

Menurut laman WhatCulture, sebanyak 15 persen perempuan di Amerika Serikat mengirim kartu dan bunga kepada diri mereka sendiri agar mereka tidak merasa ditinggalkan di Hari Valentine.

Bisa dikatakan, fakta ini adalah kesalahan besar pada komersialisasi Hari Valentine.

6. Menjadikan cinta sebatas lotere

Hari Valentine di masa lampau dirayakan dengan lotere cinta.

Dilansir The Daily Meal, festival ini disebut Lupercalia, dan pada festival ini, para perempuan muda akan menulis nama mereka di secarik kertas, yang kemudian akan ambil secara acak oleh para laki-laki pada festival tersebut.

Perempuan yang kertas berisi namanya diambil kemudian akan dipasangkan dengan laki-laki tersebut untuk menghabiskan sisa malam bersama.

Meskipun saat ini Hari Valentine identik dengan kasih sayang, tetapi ternyata sejarah dan fakta tentang Valentine sangat jauh dari kasih sayang.

Sebaliknya, ini justru penuh dengan kekejaman dan kisah-kisah sedih.

Kalau kamu, apakah kamu termasuk orang yang rutin merayakan Valentine?.***

Editor: Gadis Bunga Cynintia

Tags

Terkini

Terpopuler