3 Risiko Makan Telur Setengah Matang Bagi Kesehatan, Ini Sebabnya!

12 Juni 2021, 12:18 WIB
ILUSTRASI telur setengah matang.* /Pixabay/Eisenmenger/

ZONAPEKANBARU.COM - Telur setengah matang jadi menu favorit banyak orang, namun waspadai konsumsinya karena ada risiko kesehatan yang mengintai.

Begini kata pakar. Jadi makanan favorit di dunia, telur diolah menjadi beragam sajian. Kebanyakan berupa telur matang seperti telur rebus, telur orak-arik, omelette, dan banyak lainnya.

Tapi tak sedikit orang yang menggemari konsumsi telur mentah atau telur setengah matang. Di Indonesia, telur mentah bahkan jamak ditambahkan pada jamu untuk racikan minuman kesehatan.

Baca Juga: Resep dan Cara Mudah Membuat Sop Buntut

Tapi, tahukah Anda mengenai adanya risiko makan telur setengah makan bagi kesehatan?

Beberapa risiko makan telur setengah matang ini kiranya baik untuk dipertimbangkan:

1. Telur setengah matang mungkin terkontaminasi bakteri

Melansir Health Line, telur setengah matang masih mungkin mengandung Salmonella, sejenis bakteri yang mudah menyebabkan penyakit.

Bakteri Salmonella ini bukan hanya dapat ditemukan di cangkang telur, tapi juga di dalam telur.

Jika telur dikonsumsi setengah matang, maka ada kemungkinan bakteri Salmonella yang ada pada telur belum mati karena suhu tidak panas.

2. Infeksi bakteri lebih berbahaya untuk kelompok orang tertentu

Infeksi Salmonella lebih menjadi perhatian pada populasi tertentu. Pada beberapa orang, hal itu bisa berakibat serius atau bahkan fatal.

Ini termasuk Bayi dan anak kecil Kelompok usia dini lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan yang belum matang.

Wanita hamil Meski jarang terjadi, infeksi Salmonella tetap saja dapat menyebabkan kram di rahim wanita hamil yang dapat menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.

Lansia Orang yang berusia di atas 65 tahun lebih mungkin meninggal karena infeksi yang ditularkan melalui makanan.

Faktor yang berkontribusi termasuk malnutrisi dan perubahan terkait usia pada sistem pencernaan.
Individu dengan gangguan kekebalan Sistem kekebalan lebih lemah dan lebih rentan terhadap infeksi pada orang dengan penyakit kronis.

Orang dengan diabetes, HIV, dan tumor ganas termasuk di antara mereka yang dianjurkan untuk tidak makan telur mentah atau telur setengah matang.

3. Protein di dalamnya tidak diserap dengan baik

Telur adalah salah satu makanan yang mengandung protein tinggi. Tak hanya itu, telur adalah sumber protein lengkap. Faktanya, telur mengandung semua 9 asam amino esensial dalam rasio yang tepat.

Namun, makan telur setengah matang mungkin dapat menurunkan penyerapan protein berkualitas ini. Ini karena penelitian menunjukkan bahwa penyerapan protein pada telur matang lebih banyak daripada telur mentah.

Sebuah studi kecil yang telah diterbikan dalam The Journal of Nutrition pada 1998, membandingkan penyerapan protein dari telur yang dimasak sempurna dan mentah pada 5 orang.

Studi tersebut menemukan bahwa 90 persen protein dalam telur matang terserap, tetapi hanya 50 persen dalam telur mentah.

Dengan kata lain, protein dalam telur yang dimasak 80 persen lebih mudah dicerna daripada protein dalam telur mentah.

Meskipun protein lebih baik diserap dari telur yang dimasak, beberapa nutrisi lain mungkin sedikit berkurang dengan proses pemasakan. Ini termasuk vitamin A, vitamin B5, fosfor dan kalium.***

Editor: Gadis Bunga Cynintia

Tags

Terkini

Terpopuler