Jill Biden: Donald Trump Adalah Sosok 'Berbahaya' bagi Kaum Perempuan

4 Maret 2024, 09:30 WIB
Jill Biden. /instagram.com/flotus/

PIKIRAN RAKYAT PEKANBARU - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Jill Biden mengatakan bahwa Donald Trump menimbulkan ancaman bagi perempuan karena pandangannya mengenai aborsi, dan harus dicegah untuk kembali ke Gedung Putih.

Jill mengatakan bahwa Joe Biden telah menghabiskan seluruh kariernya untuk mengangkat isu perempuan yang sangat berbeda dengan saingan utamanya dalam pemilu tahun ini.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara peluncuran upaya kampanye 'Women for Biden' di Atlanta, Georgia pada Jumat, 1 Maret 2024.

Baca Juga: Mengenal Bullying dan Ragging, Tindak Kekerasan yang Punya Motif Berbeda

"Trump menghabiskan waktu seumur hidup untuk menghancurkan dan merendahkan keberadaan kita. Dia mengolok-olok tubuh perempuan, tidak menghormati pencapaian kami, dan membual tentang penyerangan," kata Jill Biden, dikutip dari Russia Today pada Senin, 4 Maret 2024.

Poin terakhir tampaknya mengacu pada sebuah rekaman yang menjadi berita utama menjelang pemilihan presiden pada tahun 2016.

Rekaman tersebut menampilkan percakapan pribadi di mana Trump membual tentang manfaat menjadi "bintang" ketika berhubungan dengan perempuan.

"Mereka membiarkanmu melakukannya. Anda dapat melakukan apapun. Pegang mereka di p*ssy," terdengar dia berkata di rekaman itu.

"Sekarang, dia membual tentang pembunuhan Roe v. Wade," kata Biden.

Roe v. Wade adalah keputusan Mahkamah Agung AS tahun 1973, yang secara umum melindungi hak aborsi di Amerika.

Setelah Trump menunjuk tiga hakim konservatif ke pengadilan selama masa jabatannya, pengadilan tersebut membatalkan keputusan sebelumnya pada tahun 2022, dan beberapa negara bagian segera melarang prosedur tersebut.

"Tadi malam, dia kembali mendapat pujian karena memungkinkan negara-negara seperti Georgia untuk mengeluarkan larangan aborsi yang kejam yang menghilangkan hak perempuan untuk membuat keputusan sendiri mengenai layanan kesehatan. Seberapa jauh dia akan pergi? Kapan dia akan berhenti. Kamu tahu jawabannya. Dia tidak akan melakukannya," katanya.

"Donald Trump berbahaya bagi perempuan dan keluarga kita. Kita tidak bisa membiarkan dia menang," desak ibu negara kepada hadirin.

Saat wawancara dengan Fox News pada hari Kamis, Trump mengatakan bahwa dia belum memutuskan berapa minggu setelah aborsi harus dilarang.

"Semakin banyak yang saya dengar sekitar 15 minggu, dan saya belum memutuskannya," katanya.

"Kami mengembalikannya ke negara bagian di mana ia seharusnya berada. Banyak negara mengambil sikap yang sangat kuat," sambungnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler