Rusia Uji Rudal Zirkon, Mampu Hancurkan Target di Amerika Hanya dalam Beberapa Menit

- 27 Maret 2021, 11:29 WIB
Peluncuran rudal Rusia dari kapal selam.*
Peluncuran rudal Rusia dari kapal selam.* /unilad.co.uk

ZONAPEKANBARU.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin telah berhasil menguji rudal hipersonik baru yang mematikan, bahkan diklaim mampu mencapai target di Amerika Serikat (AS) hanya dalam beberapa menit setelah ditembakkan.

Rudal yang diberi nama Zirkon itu telah diuji coba sebanyak empat kali dari fregat Admiral Gorshkov di Kutub Utara.

Menurut laporan, seperti dilansir FIXPEKANBARU.COM dari Express.co.uk, bahwa Rudal Zirkon dapat melaju dengan kecepatan 6.100mph, dan mengenai target mereka dari Novaya Zemlya.

Uji coba dilakukan di wilayah perairan yang luas tertutup untuk kapal Angkatan Laut di kedua sisi Laut Barents dan Laut Kara di kepulauan Arktik.

Kremlin telah mengkonfirmasi bahwa rudal itu sekarang akan diproduksi pada tahun depan.

Baca Juga: Risiko Perang AS-China Lebih Mungkin, Karena Kedua Negara Menolak Mengalah pada Sikap Terpenting

Sebuah sumber militer mengatakan kepada kantor berita negara Rusia TASS, uji coba penerbangan (dari Zirkon) dari Laksamana Gorshkov telah diselesaikan dengan sukses.

“Total empat peluncuran telah dilakukan. Semua rudal mencapai tepat sasaran," demikian disebutkan.

TASS kemudian menambahkan, uji coba Rudal Zirkon direncanakan akan selesai pada tahun 2021. Sementara produksi serial senjata baru tersebut diharapkan akan dimulai pada tahun 2022.

Senjata hipersonik memiliki kemampuan untuk mengubah peperangan di masa depan secara substansial.

Zirkon dapat bergerak dengan kecepatan hingga Mach 5 atau lebih tinggi, yang setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Baca Juga: Peringatan 'Menakutkan' ke Joe Biden, Korea Utara Luncurkan Dua Rudal Unjuk Kekuatan Militer

Itu berarti senjata hipersonik dapat bergerak sekitar satu mil per detik.

Kecepatannya, serta lintasannya yang datar dan kemampuannya untuk bermanuver dalam penerbangan telah membuat rudal jauh lebih sulit untuk dicegat.

Beberapa laporan menunjukkan, bahwa Amerika Serikat tertinggal di belakang saingan militer utamanya, Rusia dan China, dalam pengembangan rudal generasi berikutnya.

Beijing sudah menawarkan rudal hipersonik canggih yang disebut sebagai DF-17, yang menurut para analis mampu menyerang pangkalan AS di wilayah tersebut.

Baca Juga: Joe Biden Dikutuk Presiden Turki Setelah Ucapan 'Pembunuh' Putin

Baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS saat ini sedang mengembangkan rudal hipersonik mereka sendiri.

Angkatan Laut berharap memiliki senjata yang diluncurkan dari kapal pada tahun 2023, diikuti oleh rudal yang diluncurkan oleh kapal selam pada tahun 2024.

Angkatan Udara sedang melakukan sentuhan akhir pada senjata tanggap cepat (ARRW) yang diluncurkan dari udara AGM-183A milik Lockheed Martin.

Ini harus beroperasi penuh pada tahun 2022 setelah selesainya program pengujian.***

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah