Dari 200 Negara di Dunia, Reisa Sebut Indonesia Memiliki Vaksinasi Terbanyak?

- 3 April 2021, 08:23 WIB
dr. Reisa Broto Asmoro.*
dr. Reisa Broto Asmoro.* /Dokumentasi BNPB/Ignatius Toto Satrio

“Ini tentunya merupakan kewajiban kita yang mungkin usianya lebih muda, terlebih anak dan cucu, untuk dapat memberikan informasi mengenai tempat, jadwal maupun cara pendaftaran dan syarat siap untuk divaksin," kata dia.

Syarat yang paling umum untuk lansia adalah harus dapat membuktikan usia di atas 60 tahun dengan menunjukkan KTP yang sesuai dengan wilayah sentra vaksinasi serta membawa bukti pendaftaran atau "voucher" dan hadir tepat waktu sesuai jadwal.

“Bagi lansia yang berobat rutin untuk penyakit kronis, bawalah surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis”, kata dia.

Reisa menekankan bahwa persyaratan kesehatan bukan untuk menyulitkan, akan tetapi memastikan semua prosedur kesehatan dipenuhi.

Baca Juga: Kantongi Izin Penggunaan dari MUI dan BPOM, Indonesia Terima 1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca

“Vaksinasi adalah untuk meningkatkan ketahanan tubuh kita terhadap virus penyebab COVID-19, jadi yang harus terjadi adalah peningkatan tingkat kesehatan, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, rekomendasi dokter yang merawat lansia diperlukan untuk melancarkan proses vaksinasi dan memastikan dampak maksimal imunitas tubuh dapat dinikmati oleh lansia tersebut," ujar dia.

Ia mengajak masyarakat membantu memastikan lansia mendapatkan hak vaksinasi dengan tiga langkah mudah, yaitu memberikan informasi yang tepat dan terkini, membantu mendaftarkan ke fasilitas kesehatan atau sentra vaksinasi, serta mendampingi dan membantu para lansia merasa nyaman ketika mengikuti proses vaksinasi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka peluang melakukan penyuntikan vaksin COVID-19 bagi anak muda dengan syarat wajib membawa beberapa lansia untuk ikut divaksin. Upaya ini untuk mempercepat vaksinasi lansia.***

Sumber: Antara

Halaman:

Editor: Desfa Reja


Tags

Terkait

Terkini