Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Prabowo Subianto Buka Suara Soal Keselamatan 53 Kru

22 April 2021, 15:28 WIB
Ilustrasi kapal selam.* /Pixabay

ZONEPEKANBARU.COM - Terdapat 53 kru yang terjebak di Kapal Selam KRI Nanggala-402 milik TNI yang hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021, saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di perairan selat Bali.

Posisi kapal selam tersebut terakhir diketahui berada pada kedalaman 600-700 meter.

Menanggapi insiden mengerikan tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto buka suara.

Menurut Menhan Prabowo, persediaan oksigen untuk 53 kru yang terjebak di kapal selam tersebut bisa bertahan untuk beberapa hari ke depan.

Namun belum ada informasi pasti mengenai persediaan makanan dan minuman di kapal selam tersebut.

"Oksigen masih ada untuk beberapa hari," kata Prabowo seperti dikutip dari akun Twitter @FahriHamzah, Kamis, 22 April 2021.

Prabowo juga berharap bahwa 53 kru yang terjebak tersebut segera ditemukan.

"Saya yakin seluruh bangsa, semua, hatinya, pikirannya, fokusnya, adalah agar anak-anak kita, bisa kita selamatkan secepat mungkin," kata Prabowo.

Sementara itu, menurut Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, hingga saat ini kapal selam tersebut masih dalam pencarian di Perairan Bali dan sekitar 60 mil atau 96 kilometer dari Bali.

Hingga Rabu malam pun pencarian kapal selam tersebut masih dilanjutkan dengan bantuan dari Basarnas dan tim SAR lain.

Hadi juga mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dan meminta bantuan dari Australia serta Singapura untuk membantu proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 tersebut.

Sejak hilang kontak selama 24 jam, TNI AL telah mengerahkan KRI Gusti Ngurah Rai (GNR 332) serta KRI Diponegoro (DPN 365).

Pencarian tersebut menggunakan sistem sonar aktif dan metode Cordon 2000 yards di sekitar lokasi penyelaman KRI Nanggala-402. Namun, sayang belum membuahkan hasil.

Kemudian, perkembangan pencarian pun didapat dengan ditemukannya tumpahan minyak di sekitar lokasi kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak.

Sementara ini, dugaan tenggelamnya kapal dikarenakan ketidakfungsian secara total atau black out saat melakukan penyelaman statis.

Hal itulah yang menjadikan kapal tidak memiliki kendali serta tidak bisa melakukan prosedur kedaruratan.***

Editor: Desfa Reja

Tags

Terkini

Terpopuler