TNI Wisnu Lakukan Ini untuk Evakuasi 53 Kru KRI Nanggala-402 dari Kedalam 700 Meter

24 April 2021, 12:11 WIB
Tersisa 3 Jam! TNI Wisnu Lakukan Ini untuk Evakuasi 53 Kru KRI Nanggala-402 dari Kedalam 700 Meter.* /Antara Foto/

ZONAPEKANBARU.COM - Cadangan oksigen di kapal selam tersebut diprediksi hanya bisa bertahan hingga Sabtu, 24 April 2021, pukul 3.00 waktu setempat.

Namun fakta mengejutkan baru saja diungkapkan oleh Pakar Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Wisnu Wardhana, ternyata kapal selam KRI Nanggala-402 tidak bisa langsung diangkat.

"Memang semua kecelakan kapal selam itu, menurut yang saya baca, tidak ada yang kemudian dengan mudah diselesaikan. Pasti merupakan permasalahan yang rumit," ucapnya.

Pakar kelautan tersebut pun membeberkan sejumlah hal yang membuat evakuasi sebuah kapal selam menjadi rumit.

"Karena berkaitan dengan kedalamannya, 300 hingga 1.000 meter dan seterusnya," ungkapnya seperti dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Jumat, 23 April 2021.

Selanjutnya, menurut Wisnu, berkaitan dengan berat dari kapal selam tersebut yang diperkirakan mencapai 1.500 ton. Berat sebesar itu tentu butuh peralatan-peralatan dan waktu yang cukup banyak.

"Nah bagaimana kita mengevakuasi itu? Itu butuh tongkang-tongkang yang besar, butuh crane-crane yang besar, butuh tali-tali yang panjang untuk menderek itu. Mendereknya pun harus diputuskan, apakah menggunakan tali atau pelampung," tuturnya.

Wisnu menyampaikan, artinya kalaupun misalnya sudah diketahui lokasinya dan sudah dicek bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 berada di sebuah tempat di kedalaman 600-700 meter masih butuh waktu lagi.

Waktu yang diperlukan pun tidak sebentar menurutnya, bahkan bisa berhari-hari untuk pemasangan, derek, tongkang, dan lain sebagainya.

Lantas bagaimanakah nasih 53 kru di dalam kapal selam tersebut?

Wisnu menyampaikan bahwa bukan pengangkatan kapal selam yang menjadi prioritas, melainkan proses evakuasi.

Wisnu pun kemudian menjelaskan proses evakuasi kru yang memungkinkan untuk kedalaman 700 meter.

"Ada kapal selam kecil dengan kedalaman penyelaman yang cukup kuat yang kemudian bisa kita kirim ke sana," ucapnya.

Kapal selam kecil tersebut, sambung Wisnu, kemudian akan mendekati kapal selam KRI Nanggala-402 dan pintu darurat di kapal selam Nanggala bisa disambungkan dengan pintu darurat milik kapal selam kecil tersebut.

"Terjadi hubungan antara isi dalam kapal selam Nanggala dengan kapal selam kecil itu, sehingga ada lobang kru itu bisa naik ke kapal selam kecil, itu yang pertama harus kita lakukan," tutup Wisnu.***

Editor: Desfa Reja

Tags

Terkini

Terpopuler