Baca Juga: Garap Lahan Tak Produktif Bagian Strategi Pemko Pekanbaru Penuhi Kebutuhan Pangan
Predikat Gold Winner yang diraih HU Pikiran Rakyat lahir berkat kolaborasi dan kreativitas yang dibangun dan terus dikembangkan di ruang redaksi, di tengah posisi media massa cetak yang sulit sebagai dampak disrupsi dan pandemi.
"Artinya, kondisi itu tidak menjadi alasan bagi tim redaksi Pikiran Rakyat untuk tidak menampilkan usaha terbaik dalam berkreasi seoptimal mungkin demi kepentingan pembaca. Mudah-mudahan, raihan ini bisa menambah semangat bagi tim redaksi, sekaligus menjadi pendorong bagi peningkatan layanan Pikiran Rakyat terhadap para pembacanya," tutur Noe.
Disampaikan oleh salah satu anggota tim juri IPMA, Ahmad Djauhar, yang juga merupakan Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers serta Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS Pusat, menekankan peran para pegiat media, yakni turut berkontribusi menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, bermartabat, dan berkualitas.
Juri IPMA dan IYRA, Nina Mutmainnah (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI) juga turut mengapresiasi keberhasilan sejumlah media dalan menampilkan konten yang sangat baik meski tengah dihadapkan dengan banyak tantangan saat ini.
Baca Juga: Kadis Pendidikan Pekanbaru Ajak Guru Ikuti Bedah Buku Ustadz Abdul Somad, Ini Jadwalnya
Hal ini menunjukkan bahwa banyak media telah berhasil menyelesaikan pekerjaan rumah yang banyak dan cukup berat.
"Banyak media yang menampilkan pesan dengan sangat jelas lewat tampilan, dan itu menggugah orang untuk membaca karena wajah yang begitu menarik," kata Nina.
Selain itu, juga banyak media yang menampilkan sikap dengan jelas melalui editorial, dengan penelusuran argumentasi yang dibangun sangat baik.
Sementara itu, juri Agus Sudibyo (Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers) juga memberikan apresiasi terhadap daya tahan media massa cetak dalam mengarungi situasi pandemi.