Pemerintah Gelontorkan Rp60 Miliar untuk Bantu Pelaku Pariwisata di 5 Destinasi Super Prioritas Ini

- 11 Juni 2021, 11:13 WIB
Pemandangan Danau Toba dari kawasan The Kaldera Toba Nomadic Escape, Pardamean Sibisa, Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.*
Pemandangan Danau Toba dari kawasan The Kaldera Toba Nomadic Escape, Pardamean Sibisa, Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.* /Antara

ZONAPEKANBARU.COM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya memulihkan sektor pariwisata Indonesia dengan meluncurkan beberapa program kebijakan.

Termasuk di daerah, salah satunya melalui program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) dengan anggaran sebesar Rp60 miliar.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Henky Manurung dalam dialog Berwisata Sambil Jalani Protokol Kesehatan yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), pada Kamis 10 Juni 2021.

Dikatakan, Kemenparekraf juga tengah menggodok Dana Hibah Pariwisata jilid II di 2021 sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional di Kemenparekraf.

Program ini juga akan diberlakukan diseluruh daerah di Idonesia untuk percepatan pembangunan pariwisata. Di mana percepatan pembangunan ini telah dilakukan sebelumnya dibeberapa wilayah.

Yaitu kawasan 5 destinasi super prioritas di tanah air, seperti Borobudur, Likupang, Labuan Bajo, dan Danau Toba.

"Pengembangan 5 destinasi super prioritas dilakukan dari berbagai aspek, sesuai arahan Presiden. Mulai dari akselerasi infrastruktur yang dikerjakan lintas sektor serta implementasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE) di destinasi wisata," katanya.

Menurutnya pula, ada keyakinan pertumbuhan di sektor pariwisata akan bisa segera tercapai. Sebagai contoh, secara aktual perekonomian di Yogyakarta sekarang tumbuh di angka 6 persen dan diikuti oleh pertumbuhan angka keterisian hotelnya juga.

"Dengan situasi sekarang ini sebenarnya masyarakat rindu untuk berwisata tetapi tetap dengan menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nunung Rusmiati.

Halaman:

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkini