Minta Dukungan Pers, Menteri LHK Sebut Mangrove akan Bawa Nama Baik Indonesia di KTT G20

- 21 Januari 2022, 09:21 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar.*Mediacenterriau
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar.*Mediacenterriau /

ZONAPEKANBARU.COM - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa mangrove akan membawa nama baik Indonesia dalam menunjang kepemimpinan Indonesia pada G-20 Tahun 2022. Dimana, Indonesia akan menjadi tuan rumah Presidensi G20.

"Kawasan Mangrove Conservation Forest di Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, akan menjadi spot lokasi yang dikunjungi para kepala negara dan kepala pemerintahan, para pemimpin dunia dari Group of Twenty (G20). Pemerintah Indonesia akan menjadikan mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali sebagai show case kepada para pemimpin negara G20 dalam forum KTT G20 tersebut," kata Siti dalam Workshop Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove yang mengangkat judul "Peran Insan Pers Dalam Membangun Inisiatif Kolaborasi Percepatan Rehabilitasi Mangrove Berkelanjutan" di Jakarta, Kamis 20 Januari 2022.

Kawasan mangrove Tahura Ngurah Rai dan berbagai kegiatannya ini, kata Siti akan menjadi bukti komitmen kuat Indonesia dalam penanganan perubahan iklim, ditunjukkan dengan upaya restorasi hutan mangrove, rehabilitasi hutan mangrove, restorasi hutan gambut, dan merestorasi lahan-lahan kritis di Indonesia.

"Keberhasilan pengelolaan mangrove di Bali itu sekaligus akan memberikan gambaran komitmen pembangunan Indonesia dengan prinsip keseimbangan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan," jelasnya.

Kemudian kepada pers, Siti berharap pers dapat terus berperan dalam memberikan edukasi (to educate) kepada masyarakat dengan penekanan bahwa jika mangrove terjaga, maka berbagai manfaat itu akan kembali ke masyarakat.

Mulai manfaat ekologis yang dapat melindungi pesisir dari abrasi, mengurangi dampak tsunami, menyerap polusi, hingga mendatangkan manfaat ekonomi melalui wisata alam maupun pemanfaatan biota laut seperti kepiting dan udang.

"Berikanlah kabar gembira (to entertain) tentang kisah sukses pengelolaan mangrove yang mendatangkan nilai ekonomis. Banyak sekali contohnya. Jadi, pers dapat mendorong promosi manfaat mangrove yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat baik hasil hutan bukan kayu maupun jasa lingkungan," ungkapnya.

"Di sisi yang lain, pada konteks penyajian informasi, edukasi dan sosial, pers tidak hanya berperan melindungi kepentingan publik, ataupun penyambung lidah publik, tapi juga dapat mengambil peran menjaga kedaulatan negara dengan menyajikan informasi yang komprehensif dan adil ke ruang publik, dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip etik jurnalistik," tukasnya.***

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah