Gara-gara Wabah Corona Warga Pekanbaru Ini Ciptakan Pot Bunga Serabut Kelapa

- 1 April 2021, 07:48 WIB
Warga Rumbai Pekanbaru, Efri Effendi berhasil membuat sebuah inovasi pot bunga dari serabut kelapa. */Mediacenteriau
Warga Rumbai Pekanbaru, Efri Effendi berhasil membuat sebuah inovasi pot bunga dari serabut kelapa. */Mediacenteriau /

ZONAPEKANBARU.COM - Pandemi Covid-19 menuntut setiap orang untuk terus kreatif dan berinovasi agar tetap bertahan hidup meskipun di tengah merosotnya perekonomian.

Warga Rumbai Pekanbaru, Efri Effendi berhasil membuat sebuah inovasi pot bunga dari serabut kelapa sehingga memiliki nilai jual tinggi dan banyak digemari masyarakat Pekanbaru, bahkan luar daerah hingga provinsi tetangga.

Efri mengaku telah menekuni pembuatan pot bunga ini sejak masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun 2020 lalu akibat munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau.

Pria yang bekerja di kawasan wisata Danau Buatan Rumbai Pekanbaru ini mengaku awalnya kebingungan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, lalu muncullah ide untuk membuat pot dari serabut kelapa.

Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi dan Pariwisata, Pekanbaru Jalin Kerjasama dengan Pemko Pariaman Sumatera Barat

"Sebelumnya bekerja di Kawasan Danau Buatan dan juga bisnis cocopeat yaitu media tanam yang dibuat dari sabut kelapa. Serabut kelapa yang dimasukkan ke dalam mesin memisahkan cocopeat dengan serabut (coco fiber) namun juga berdampak akibat pandemi," katanya, Rabu 31 Maret 2021.

Karena sempat menjalani bisnis cocopeat, banyak tumpukan serabut kelapa di sekitar tempat tinggalnya, sehingga ia berupaya memanfaatkannya menjadi barang berdaya jual.

Berawal dari memanfaatkan sosial media dan YouTube, Efri berhasil membuat pot bunga unik dari serabut kelapa dengan berbagai bentuk yang sangat menarik. Mulai dari berbentuk tabung, balok, dan lainnya, serta menyisakan ruang di bagian dalam untuk ditanami tumbuh-tumbuhan.

“Corona ini berimbas ke ekonomi keluarga kami. Pas corona masuk, kami di rumah saja. Mikir bagaimana ekonomi bisa hidup lagi. Saya pikirkan bagaimana caranya agar limbah serabut ini bisa bermanfaat, dibuat apa gitu,” katanya.

Baca Juga: Wakil Gubernur Riau: Bumi Lancang Kuning Telah Berdiri Kokoh dengan Kelebihan dan Kekurangannya

Memanfaatkan bahan seandainya dipadukan dengan kawat rem, warga Rumbai ini menghasilkan pot portable, pot gantung bahkan juga turus, yang berbentuk seperti pipa yang memanjang, biasanya digunakan untuk menanam tanaman menjalar.

Saat ini, pot-pot karya Efri dipasarkan melalui sosial media seperti Facebook, Whats App, dan lain-lainnya dengan harga jual mulai dari Rp17.500,00 hingga Rp75 ribu. Sementara untuk turus berkisar Rp30 ribu sampai Rp50 ribu.

"Bisa pesan dulu baru ambil atau lihat langsung karya kami di sanggar pot Yuslifia Kawasan Wisata Danau Buatan Keluarahan Sungaiambang, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Atau bisa juga menghubungi melalui Whatsapp di 0887 0819 7335," tuturnya.

Efri mengakui produknya lebih bagus dibandingkan dari produk lainnya karena seratnya lebih halus. Pemisahan dari sabut menggunakan mesin, kemudian setelah itu diberi pernis supaya kinclong dan tahan lama.

Baca Juga: Wakil Gubernur Riau Minta Seluruh Instansi Mengelola dan Kembangkan Wakaf untuk Masyarakat

Perjalanan bisnis pembuatan pot bunga ini tidak mulus begitu saja. Dia sempat kebingungan untuk mencari serabut kelapa karena Pekanbaru sendiri tidak memiliki sumber kelapa yang luas.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari sabut kelapa ke Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir.

Ia juga mengharapkan usaha seperti yang ia tekuni ini bisa dibantu pemerintah untuk bertahan dan bisa terus berkarya terlebih di masa pandemi sekarang ini. Baik itu dari permodalan, atau pun pemasaran

"Tak hanya kendala di kelapa, tapi juga modal untuk bahan baku, seperti kawat, bahan bakar, dan lain-lain," kata Efri.***

Sumber: mediacenter.riau

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkait

Terkini