Joe Biden Bermain Api, Iran Setuju Pembatasan Nuklir Asal Sanski Ekonomi Dicabut AS

- 31 Maret 2021, 11:06 WIB
Ilustrasi pembangkit nuklir.*
Ilustrasi pembangkit nuklir.* / Pixabay/distelAPPArath

ZONAPEKANBARU.COM - Para pejabat Amerika Serikat (AS) ingin melakukan pembicaraan dengan Iran dan memulai pembicaraan serius untuk mengembalikan kesepakatan ke jalurnya.

Para pejabat AS memperingatkan, Iran menghadapi pemilihan presiden dan perjanjian berakhir dalam beberapa bulan ke depan. Sebuah sumber yang akrab dengan proposal Amerika mengatakan kepada Politico: "Lebih dari segalanya, ini tentang mencoba memulai percakapan."

Para pengamat mengatakan bahwa beberapa minggu ke depan sangat penting jika Iran ingin masuk kembali ke arena internasional, yang diharapkan dapat dicapai pada saat Presiden Barack Obama pada tahun 2015 lalu.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, negara Timur Tengah itu setuju untuk membatasi ambisi nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi yang telah menghambat ekonominya selama beberapa dekade.

Perjanjian secara luas dikecam oleh banyak Partai Republik, termasuk mantan presiden Donald Trump yang kemudian menarik AS dari pemerintahan setelah menjabat.

Baca Juga: Ketakutan Perang Meletus, Taiwan Produksi Massal Rudal Jarak Jauh

Penggantinya, Presiden Biden, yang berperan penting dalam perjanjian 2015, telah lama menyatakan keinginannya untuk memulai kembali perundingan.

Tetapi setelah Iran menolak tawaran AS pada Januari 2021, masih jauh dari kepastian bahwa ia akan menerima kesepakatan yang sama.

Dan semuanya menemui jalan buntu setelah tawarannya sendiri ditolak oleh tim Biden sebagai non-starter.

Waktu adalah yang terpenting, bagaimanapun, dan kedua belah pihak dilaporkan sadar bahwa kecuali kesepakatan dijamin dalam beberapa minggu ke depan, hal itu tidak mungkin terjadi.

Halaman:

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x