Membabi Buta dan Mematikan, Militer Myanmar Bersalah Atas Tewasnya 141 Korban

- 30 Maret 2021, 10:03 WIB
Ilustrasi militer Myanmar.*
Ilustrasi militer Myanmar.* /Instagram.com/@myanmar.tatmadaw/

ZONAPEKANBARU.COM - Pasukan keamanan Myanmar terbukti bersalah atas kekerasan.

"membabi buta dan mematikan" terhadap penduduk sipil negara tersebut, kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian pada Senin 29 Maret 2021.

Baca Juga: Sungguh Malang, Aparat Myanmar Lepaskan Tembakan ke Anak Berusia 7 Tahun di Pangkuan Ayahnya

"Pasukan keamanan Burma menerobos aturan lain dengan kekerasan yang membabi buta dan mematikan pada Sabtu lalu, sekali lagi menggunakan senjata mereka melawan masyarakat dan menewaskan lebih dari 100 orang, di antaranya anak-anak yang masih kecil," kata Le Drian melalui pernyataan.

Le Drian menegaskan lagi seruannya kepada militer Myanmar agar menghentikan siklus mematikan dan melepaskan semua tahanan politik tanpa syarat.

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Tewaskan 39 Orang Lebih Sehari, Eks Jubir Aung San Suu Kyi Tegaskan Revolusi

Sedikitnya 510 warga sipil tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar dalam hampir dua bulan dalam upaya menghentikan protes menentang kudeta 1 Februari.

Menurut kelompok advokasi Assistance Association for Political Prisoners.

Baca Juga: Tewas di Tengah Demo Kudeta Myanmar, Begini Fakta Sosok Kyal Sin Mahasiswi yang Tangguh

Berdasarkan data kelompok tersebut, total korban tewas pada Sabtu 27 Maret 2021. Sejauh ini menjadi hari paling mematikan, bertambah menjadi 141 korban.***

Halaman:

Editor: Desfa Reja


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x