Ini Penjelasan Tim Pakar Satgas Menyusul Ditemukannya Strain Virus Baru Covid-19

- 8 Maret 2021, 21:24 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. *
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. * /Covid19.go.id

ZONAPEKANBARU.COM - Menyusul ditemukannya strain virus baru Covid-19, berakibat munculnya informasi simpang siur di tengah-tengah masyarakat pada pekan ini.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menerangkan bahwa terjadinya mutasi virus atau varian baru virus adalah hal yang lazim ditemui dalam masa pandemi.

Berita baiknya, lanjut Wiku, hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah virolensi atau kemampuan virus untuk menimbulkan penyakit, begitu juga efektivitas vaksin secara signifikan.

"Namun, perlu diingat, semakin sedikit keberadaan mutasi virus, maka semakin efektif vaksin yang sedang kita kembangkan ini dapat bekerja dengan baik," kata Prof Wiku memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden dan dapat diakses, pada Sabtu lalu 6 Maret 2021.

Baca Juga: Prof Wiku Adisasmito: Skrining dan Surveilans Efektif Membendung Imported Case dan Varian Baru Virus

Pada prinsipnya, varian dapat terus bertambah khususnya saat pandemi masih berlangsung, karena banyaknya jumlah penularan yang terjadi di masyarakat. Mutasi yang dilakukan virus adalah upaya untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Mutasi adalah proses karena adanya kesalahan saat memperbanyak diri dan virus anakan tidak sama dengan induknya atau parental strain.

Virus baru hasil mutasi tersebut akan menjadi varian. Lalu, jika varian menunjukkan sifat fisik yang baik dan jelas maupun sama serta berbeda dengan virus aslinya, maka varian akan disebut sebagai strain.

Para peneliti di dunia termasuk di Indonesia terus meneliti mutasi dan varian baru yang muncul. Untuk mengetahui dampaknya dan solusi menghadapinya.

Saat ini beberapa varian virus yang sudah ditemukan menyebar secara global, yakni varian B117 di Inggris, B1351 di Afrika Selatan yang merupakan hasil mutasi dari virus B117, dan varian P1 di wilayah Brazil.

Halaman:

Editor: Didi Kurnia


Tags

Terkait

Terkini