Sejumlah Pihak Ini Meragukan Vaksin Nusantara, Dedi Mulyadi: Saya Justru Mendukung dan Siap Jadi Relawan

- 17 April 2021, 23:56 WIB
Dedi Mulyadi.*
Dedi Mulyadi.* /dpr.go.id

ZONAPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi tetap mendukung pengembangan Vaksin Nusantara dan siap menjadi relawan untuk disuntik vaksin tersebut.

"Sejumlah pihak memang masih meragukan Vaksin Nusantara,” kata Dedi seperti dikutip dari Antara pada Sabtu, 17 April 2021.

“Tapi saya justru mendukung Vaksin Nusantara yang dikembangkan dr Terawan ini,” sambungnya.

Ia mengatakan kalau kontroversi merupakan hal yang lumrah.

Baca Juga: Aburizal Bakri Suntik Vaksin Nusantara, Suryo Prabowo: Banyak yang Tidak Bangga dengan Produk Bangsa Sendiri

Namun ia melihat sosok Terawan yang sejak dulu berani melakukan terobosan dalam bidang kedokteran dan berhasil menyembuhkan pasiennya.

“Di Indonesia banyak orang 'out of the box' yang seluruh karyanya sering kali kandas pada aspek-aspek administratif struktural,” kata dia.

Selain mendukung pengembangan Vaksin Nusantara, Dedi Mulyadi juga siap menjadi relawan.

“Siap saya. Saya siap disuntik Vaksin Nusantara,” katanya.

Baca Juga: VIRAL! Jokowi Lupa Gulung Celana saat Wudhu, Roy Suryo: Kita Berpraduga Baik Saja

Menurut dia, dukungan terhadap Vaksin Nusantara itu merupakan bentuk kebanggaan dirinya bahwa anak bangsa seperti Terawan bisa berkontribusi nyata untuk Indonesia.

BPOM mengatakan vaksin Nusantara belum bisa lanjut ke tahap uji klinis selanjutnya karena beberapa syarat belum terpenuhi diantaranya Cara Uji Klinik yang Baik (Good Clinical Practical), Proof of Concept, Good Laboratory Practice dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (Good Manufacturing Practice).

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam Lokakarya Pengawalan Vaksin Merah Putih menuturkan pihaknya mendukung berbagai pengembangan vaksin asalkan memenuhi kaidah ilmiah untuk menjamin vaksin aman, berkhasiat, dan bermutu.

BPOM mengatakan sudah melakukan pendampingan yang sangat intensif dimulai dari sebelum uji klinik, mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK), dan ada komitmen-komitmen yang harus dipenuhi. BPOM juga sudah melakukan inspeksi terkait vaksin Nusantara.

Baca Juga: Beredar Foto Jokowi dan Presiden Timor Leste di Lokasi Bencana, Fadli Zon Sebut Ini Bukan Pencitraan

Menurut Penny, jika ada pelaksanaan uji klinik yang tidak memenuhi standar-standar atau tahapan-tahapan ilmiah yang dipersyaratkan, maka akan mengalami masalah dan tidak bisa lanjut ke proses berikutnya.

"Tahapan-tahapan tersebut tidak bisa diabaikan, dan pengabaian itu sangat banyak sekali aspeknya di dalam pelaksanaan uji klinik dari fase 1 dari vaksin dendritic,” katanya

Dan itu sudah disampaikan kepada tim peneliti tentunya untuk komitmen adanya corrective action, preventive action yang sudah seharusnya diberikan dari awal tapi selalu diabaikan tetap tidak bisa nanti kembali lagi ke belakang," sambungya.

Dia menuturkan proof of concept dari vaksin Nusantara juga belum terpenuhi. Antigen yang digunakan pada vaksin tersebut juga tidak memenuhi pharmaceutical grade.

Baca Juga: Munarman Naik Pitam Saat Ditanya Najwa, Abdillah Toha: Heran, Orang Kayak Gini Masih Dijadikan Narasumber?

Hasil dari uji klinis fase 1 terkait keamanan, efektivitas atau kemampuan potensi imunogenitas untuk meningkatkan antibodi juga belum meyakinkan sehingga memang belum bisa melangkah untuk fase selanjutnya.

Meski demikian Penny menuturkan pihaknya tidak menghentikan vaksin Nusantara tetapi meminta tim peneliti melakukan perbaikan dan menyampaikan perbaikan sesuai review dari BPOM.***

Sumber: Antara

Editor: Desfa Reja


Tags

Terkait

Terkini

x